Trowulan Mojokerto: Menyusuri Jejak Ibukota Megah Kerajaan Majapahit

Arrayatravelindo.com Halo sobat traveler! Mudah-mudahan kamu dalam keadaan sehat. Pada postingan ini. Saya akan menjelaskan hal menarik tentang Sejarah, blog. Tulisan mengenai Sejarah, blog Trowulan Mojokerto Menyusuri Jejak Ibukota Megah Kerajaan Majapahit. Jangan kelewatan simak artikel ini hingga tuntas.

Menyusuri Jejak Kejayaan Majapahit: Wisata Sejarah di Trowulan, Mojokerto

Di tengah hiruk pikuk Jawa Timur, tersembunyi sebuah kawasan yang merupakan jantung peradaban Nusantara: Trowulan di Mojokerto. Daerah ini diyakini sebagai lokasi ibu kota Kerajaan Majapahit, salah satu imperium terbesar dalam sejarah Indonesia yang mencapai masa keemasannya di bawah kepemimpinan Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajah Mada. Mengunjungi Trowulan bukan hanya sekadar melihat reruntuhan batu, melainkan sebuah perjalanan mendalam untuk meresapi semangat persatuan dan kejayaan masa lalu.

Artikel ini akan memandu Anda menjelajahi situs-situs bersejarah paling penting di Trowulan, menunjukkan bagaimana kawasan ini menjadi "laboratorium sejarah" terbuka yang memukau. Bersiaplah untuk menyaksikan sendiri sisa-sisa kemegahan sebuah kerajaan yang pernah menguasai hampir seluruh Asia Tenggara.

Menjelajahi Situs Kuno dan Candi Megah

Trowulan membentang luas, menyimpan puluhan situs yang tersebar di beberapa desa. Meskipun banyak bangunan yang terbuat dari bata telah runtuh, sisa-sisa kejayaannya tetap berdiri tegak.

1. Candi Bajang Ratu: Gapura Agung Peninggalan Raja

Salah satu struktur paling ikonik di Trowulan adalah Candi Bajang Ratu. Sebenarnya, ini adalah sebuah gapura paduraksa (gapura beratap) yang dibangun pada abad ke-14 Masehi. Struktur bata merahnya yang tinggi dan runcing menampilkan ukiran-ukiran indah yang menggambarkan kisah-kisah mitologi Hindu-Buddha. Gapura ini diyakini berfungsi sebagai gerbang masuk ke sebuah kompleks bangunan suci atau sebagai monumen peringatan untuk Raja Jayanegara. Keindahan arsitekturnya menjadikannya salah satu spot foto paling diminati di Trowulan.

2. Candi Tikus: Petirtaan Raja yang Tersembunyi

Uniknya, Candi Tikus ditemukan secara tidak sengaja pada tahun 1914, terkubur di bawah tanah. Nama "Tikus" diberikan karena saat penggalian, banyak tikus bersarang di area tersebut. Candi ini bukanlah tempat persembahyangan biasa, melainkan sebuah petirtaan (pemandian) yang digunakan oleh keluarga kerajaan dan bangsawan Majapahit. Arsitektur teras berundaknya dengan miniatur menara di bagian atas mencerminkan perpaduan budaya yang kaya. Air yang mengalir di kolamnya melambangkan kesuburan dan kesucian.

Kolam Segaran dan Jejak Kehidupan Istana

Kehidupan istana Majapahit tidak hanya dipenuhi oleh candi dan gapura, tetapi juga fasilitas publik yang canggih pada masanya.

Kolam Segaran: Bukti Kecanggihan Tata Kota

Kolam Segaran adalah kolam kuno buatan manusia terbesar yang ditemukan di Indonesia. Dengan ukuran sekitar 375 x 125 meter, kolam berdinding bata ini menunjukkan betapa maju tata kelola air dan tata kota Majapahit. Fungsinya diduga sangat beragam, mulai dari tempat rekreasi keluarga kerajaan, penampungan air untuk irigasi, hingga tempat untuk menjamu tamu-tamu kehormatan dari negara sahabat. Konon, di tepian kolam inilah pesta-pesta besar kerajaan sering dilaksanakan.

Meskipun kini hanya terisi air kolam biasa, membayangkan kemegahan Kolam Segaran saat Kerajaan Majapahit berkuasa memberikan sensasi tersendiri. Kawasan ini sempurna untuk berjalan santai sambil merenungkan sejarah.

Museum Trowulan: Jendela ke Masa Lalu

Untuk memahami keseluruhan konteks situs-situs yang tersebar, kunjungan ke Museum Trowulan adalah hal yang wajib. Museum ini berfungsi sebagai pusat informasi yang menyimpan ribuan artefak yang ditemukan di area Trowulan dan sekitarnya.

Di dalam museum, Anda akan menemukan koleksi yang luar biasa, mulai dari tembikar, perhiasan emas, peralatan rumah tangga, hingga berbagai arca Hindu dan Buddha. Temuan ini memberikan gambaran yang jelas tentang kehidupan sehari-hari, sistem kepercayaan, dan kemajuan teknologi di era Majapahit. Salah satu koleksi paling penting adalah berbagai jenis mata uang kuno dan alat perdagangan, yang menunjukkan betapa kuatnya jaringan perdagangan Majapahit.

Perbandingan Jenis Peninggalan di Trowulan:

Situs	Fungsi Utama	Material Kunci
Candi Bajang Ratu	Gapura/Monumen Peringatan	Bata Merah
Candi Tikus	Petirtaan (Pemandian Suci)	Bata Merah
Kolam Segaran	Reservoir / Tempat Rekreasi Kerajaan	Bata Merah
Museum Trowulan	Pusat Informasi / Penyimpanan Artefak	Logam, Tembikar, Batu Andesit

Trowulan adalah warisan budaya yang tak ternilai. Kawasan ini mengingatkan kita bahwa Indonesia pernah memiliki peradaban maritim yang kuat, yang mampu menyatukan berbagai pulau dan budaya di bawah satu kekuasaan. Wisata sejarah ke Trowulan adalah undangan untuk merayakan identitas bangsa dan mengambil inspirasi dari kejayaan masa lalu untuk membangun masa depan yang lebih baik.